If you can turn back time, would you do things differently?
gw lagi nonton salah satu episode Greys Anatomy (lagi). gw gak pernah bosen nonton serial amerika ini. kayaknya berkali-kali gw nonton, ada aja hal baru yang gw pelajarin. Dan disalah satu episode ini, munculah pertanyaan tersebut "If you can turn back time, would you do things differently?"
Mungkin ini sesuatu yang sepele, mungkin kamu bakal mikir "ngapain sih Lhya buang2 waktu mikirin hal yang gak mungkin kayak gini?". Seriously, mungkin ini terdengar biasa aja, tapi pertanyaan ini akan sangat menentukan sedewasa apakah kamu ketika dihadapkan pada pilihan seperti ini.
Gw punya banyak teman, gw berteman dengan siapa aja. Dengan temen2 dari latar belakang berbeda, banyak banget yang gw pelajarin. Gw akan tunjukin hubungan pertanyaan tersebut dengan teman2 gw.
Case 1.
Gw punya temen seorang Gay. Dia baik banget, gw bisa ngobrol apa aja dan dia orang yang sangat terbuka. Pikiran dia sama sekali gak sempit, bahkan ketika ada yang mencibir ke-gay-an dia, dia bahkan lebih dapat bersikap lebih dewasa dan lebih menerima ketimbang gw yang ada disampingnya yang nampak mau melabrak orang yang merendahkan temen gw itu.
balik ke masalaha orientasi seksual temen gw ini, kalo ada yang berfikir bahwa Gay itu diakibatkan oleh tindak kekerasan atau pelecehan seksual ketika masih kecil, orang tua yang broken home atau masalah ekonomi, itu sama sekali gak berlaku buat temen gw ini. Dia datang dari keluarga bahagia, bahkan sempet pacaran dengan cewek. Gw sempet nanya "kenapa lu, akhirnya end up like this?" dia jawab "gak tau, gw hanya ngikutin alur kehidupan aja. ya mungkin gw emang punya temen2 Gay juga awalnya. Tapi mereka sama sekali gak maksa gw buat masuk ke daerah ini. Ini semua terjadi begitu saja".
Hidup itu masalah pilihan, kita yang nentuin mau jadi apa kita nantinya. Sejak awal, bahkan mungkin sampai saat ini temen gw tetap punya pilihan untuk jadi seorang Gay atau cowok tulen. Gw pernah nanya gini ke dia "Klo lu bisa memutar ulang waktu dan kembali ke masa lalu, apa lu akan tetap memilih masuk ke dunia Gay? atau menjadi cowok normal?" dan dengan kerennya dia jawab "Kalo Tuhan emang Maha Kuasa, dapat melakukan apa saja terhadap umatnya, maka sejak awal dia gak akan buat gw kayak gini. So, the answear is no! berapa kali pun gw dikembalikan ke saat awal gw menentukan orientasi seksual gw, Gw tetap akan begini".
Gw bangga ama dia!
Case 2
Sekarang temen gw cewek, dia gak lesbian. No!
dia cewek normal, menyukai lawan jenis (pria), dengan pendidikan yang bagus (IP nya gede terus), datang dari keluarga yang lebih dari berkecukupan, cantik juga. Pokoknya semua yang orang inginkan ada di diri cewek ini. Hanya satu hal (mungkin) yang mengganjal, dia sulit nyari pacar...
ya ya ya pasti bingung. Cantik, pinter, berkecukupan, semua poin yang cowok cari bisa di centang ama temen gw ini. masalahnya adalah temen gw ini beragama Hindu dan datang dari Klan Brahmana, yang mana merupakan kasta tertinggi di Hindu. orang tuanya juga sangat ketat mengenai pasangan yang dipilih oleh temen gw ini. pokoknya aturannya adalah: Cowok Hindu dengan kasta Brahmana. Gak boleh kurang, titik!
Yang gw tau dari gosip dan cerita dia sendiri, setelah dia putus dengan pacarnya (yang Hindu dan Brahmana) dia sedang dekat dengan seorang cowok yang sayangnya tidak beragama Hindu apalagi menyandang Klan Brahmana.
Hal ini disayangkan banget ama temen-temen yang tau soal cerita mereka ini. Terutama karena mereka emang saling suka, memiliki ketertarikan yang sama, dan terlihat sangat cocok, tapi terganjal masalah satu itu.
Kali ini, bukan gw yang nanya, tapi temen gw yang lain yang nanya "Girl, kalo kamu disuruh millih, kamu bakal milih terlahir sebagai orang biasa aja tanpa latar belakang Brahmana dengan kondisi ekonomi biasa aja tapi bebas menentukan pasangan atau kamu milih terlahir seperti sekarang, mapan secara ekonomi, Latar belakang keluarga Brahmana, tapi terikat ketatdalam memilih pasangan?". Kamu tau jawabannya apa? jawabannya kembali mengagetkan gw, dia jawab "Gw akan tetap milih terlahir seperti ini. Ini hidup gw, gak ada yang mudah dalam hidup. Gw milih hidup seperti ini yang penting bisa menyenangkan orang tua gw. Belum tentu anak yang terlahir menggantikan gw adalah anak yang gak mau nurutin kata2 nyokap gw dan akhirnya nyakitin mereka. Gw memilih terlahir seperti ini, gw memilih mengorbankan perasaan gw untuk kebahagian mereka".
Masih berfikir ingin kembali kemasa lalu dan mengubah situasi?!
manusiawi kok. Beberapa waktu yang lalu gw sempat jatuh dalam perasaan menyesal yang mendalam, setiap hari berdoa semoga bisa kembali lagi ke suatu momen dimana waktu itu gw sempet sia2in. Tapi kemudian gw nonton Grey's anatomy dan inget ama percakapan2 ini. Kayaknya penyesalan yang gw rasain itu gak penting banget, gak sebanding dengan apa yang temen2 gw udah lewatin...
Mungkin karena waktu itu tidak dapat diulang, waktu menjadi berharga.
So, I Challenge you. If you can turn back time, would you do things differently???