Pada prinsipnya, mencari buku yang bagus sama dengan mencari pacar yang cocok.
Pertama, diliat dulu covernya, kalo bagus warna atau gambarnya dari jauh, lantas kita bakal ngedeketin mencari tau judul buku itu. Kalau gw, setelah melewat tahap melihat judul, gw akan membaca ringkasan singkat buku dibelakang, apakah menarik untuk dibaca lebih dalam isinya. Tapi itu saja tidak serta merta membuat gw langsung berlari kekasir dan membayarnya. Gw akan membaca dulu referensi atau pendapat orang-orang yang udah baca atau penghargaan apa yang pernah didapet buku ini.
Pacar dan buku, dua hal yang sering membuat gw lupa waktu. Ketika gw jatuh cinta dengan sebuah buku, gw bisa betah berjam-jam berduaan dengan buku itu, lupa makan dan kurang tidur, gw ajak kemana-mana tuh buku. Tapi apa yang terjadi ketika buku itu sudah selesai gw baca? Yup, I looking for another book to satisfy my desire of read.
Mungkin ini yang membedakan antara buku dan pacar.
Sudah gw bahas diatas, pacar yang menarik membuat kita tertarik untuk mengetahui dirinya lebih dalam, menggali setiap lembar kehidupannya dan mengisinya dengan cerita bersama kita. Gw udah beberapa kali menjalin hubungan (pacaran). Biasanya ini diawali dengan obrolan seru tentang hal-hal yang kita sukai, kesamaan, cerita lucu, temen-temen, pengalaman, dan sampai pada suatu titik dimana kita lelah bercerita atau mungkin sudah kehabisan bahan obrolan. Kita merasa sudah tau-sama-tau.
Pacaran tidak seperti buku yang ketika hal menarik didalamnya sudah habis, kita bisa segera beranjak ke toko dan mencari eligible guy (or girl) yang baru dan menawarkan hal baru untuk dibaca.
Dalam idealisme gw,
pacaran adalah menemukan sesuatu dalam suatu hubungan bahkan ketika didalamnya tidak ada sesuatu yang bisa ditemukan,
pacaran adalah bagaimana kita bisa tetap berada dalam diam dan masih tetap tersenyum, karena walaupun kita tidak punya sesuatu untuk dikatakan, kita masih memiliki satu sama lain untuk berpegangan.
Gw pernah nonton film, disitu ada pasangan kakek-nenek yang uda nikah 52 tahun, setiap tahun mereka datang ke restoran yang sama buat ngerayain hari pernikahan mereka. Pemilik restoran itu memperhatikan setiap tahun obrolan keduanya menjadi semakin pendek dan bahkan ketika terakhir kali pasangan ini datang mereka hanya menyantap makanan tanpa mengobrol. Pemilik restoran ini bertanya kepada salah satu pasangan ini (yang cewek), dia bertanya apakah hubungan mereka sudah mulai ‘mendingin’? dan dengan lembut wanita ini menjawab ‘Hubungan kami baik-baik saja, bahkan kadang saya berpikir hubungan kami lebih baik ketika kami hanya duduk diam dan berusa saling membaca pikiran masing-masing dan menikmati kebersamaan kami dalam diam. Ketika kamu memiliki hubungan jangan pernah takut atau berfikir bahwa hubungan kamu akan menjadi hambar dan membosankan karena itu tidak akan pernah terjadi selama kamu menikmatinya’
Gw mencintai buku-buku gw, bertahun-tahun setelah gw baca biasanya akan gw baca lagi terutama di chapter-chapter tertentu yang gw suka dan gw tandain. pacar dan buku, gw gak punya tipe tertentu dalam mencari pacar atau gendre tertentu ketika membeli buku. gw tidak mematok pacar gw harus tinggi, putih, berkepribadian menarik, bisa 5 bahasa, dan bla bla bla, mungkin karena gw suka menginterview orang dan menulis biografi, ini terbawa dalam kehidupan pribadi gw. temen-temen gw suka menggelengkan kepala setiap melihat cowok yang lagi deket ama gw, komentar mereka selalu sama 'kok beda2 mulu sih tipe2nya' hahhaha
Pacar, seperti juga buku, pernah membuat gw menangis, belajar, bercermin, tertawa.
Buku, seperti juga pacar. Gw pernah tertipu dengan cover yang menarik tapi isinya ternyata tidak semenjanjikan yang ditampilkan covernya.
Gw gak pernah nyesel udah salah beli buku yang ternyata tidak sesuai dengan yang gw harapkan. Semua yang udah gw lewatin dengan orang-orang yang pernah menjadi ‘sesorang’ dalam hidup gw dan buku-buku yang memberikan gw wacana baru. Gw menikmatinya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar